Rabu, 03 Juli 2019

KONSERVASI ARSITEKTUR Di TANGERANG: Lembaga Pemasyarakatan Anak Pria

Lembaga Permasayarakan Anak Pria, Tangerang
 
Lembaga Permasyarakatan Anak Pria secara administratif berada di Jalan Daan Mogot No. 29 C, Kota Tangerang, Provinsi Banten. Bangunan tersebut berbatasan dengan Masjid Al Azhom di sebelah selatan, Taman Makam Pahlawan Taruna di sebelah barat, Jalan Daan Mogot di sebelah utara, dan Jalan Satria Sudirman di sebelah timur.
Dilansir laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, lapas anak pria Tangerang dibangun pada masa Hindia Belanda pada tahun 1925, dengan kapasitas hunian 220 anak. Sejak tahun 1934 pengelolaan Lapas ini diserahkan kepada Pro Juventute untuk mengasingkan anak keturunan Belanda yang berbuat nakal. Perubahan fungsi dari Lapas menjadi Markas Resimen IV Tangerang terjadi pada tahun 1945.
Pada tahun 1957-1961, pengelolaan berganti kepada Jawatan Kepenjaraan, yang kemudian berubah menjadi pendidikan negara. Di tahun 1964, pengelolaan bangunan diserahkan kepada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dengan nama Lembaga Pemasyarakatan Anak Pria.

Remaja Laki-laki sedang menunaikan ibadah sholat
 
Bangunan Lembaga Pemasyarakatan berada di tanah milik negara dengan luas 12.150 m². Arah hadap bangunan ke utara, luas bangunan 3.350 m². Berdasarkan hasil wawancara, bangunan ini mengalami tiga tahap pembangunan. Bangunan pertama yang berbentuk berdenah persegi, berbentuk seperti benteng, karena di keempat sudutnya berbentuk seperti belah ketupat (diamond).
Tahun pendirian awal bangunan Lapas pada tahun 1925. Tahap kedua merupakan pembangunan bangunan bagian tengah, yang sekarang digunakan sebagai ruang tahanan dan kantor administrasi. Dari hasil wawancara diketahui bahwa pembangunan tahap kedua dilakukan sekitar tahun 1970-an. Selanjutnya, pada pembangunan tahap ketiga, yakni pada tahun 2010, dibuat sarana peribadatan dan olah raga di sisi barat dan timur bangunan tahanan.
Bagian pintu dan jendela bangunan Lapas belum banyak berubah kecuali pada pintu masuk utama yang sudah mengalami pergantian bahan dan bentuk. Bagian kusen jendela dan pintu pada bangunan lamanya berukuran besar. Setiap kusen pintu dan jendela diberi teralis. Perubahan material bangunan banyak dilakukan pada bagian genteng, pintu masuk utama, dan beberapa lantai ruangan. Setiap bangunan penjara yang berada di tengah dikelilingi oleh pagar besi.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar