Minggu, 08 Januari 2017

Arsitektur Bioklimatik

Bioklimatik berasal dari bahasa asing yaitu Bioclimatology. Menurut Kenneth Yeang “ Bioclimatology is the study of the relationship between climate and life, particulary the effect of climate on the health of activity of living things”. Bioklimatik adalah Ilmu yang mempelajari antara hubungan iklim dan kehidupan terutama efek dari iklim pada kesehatan dan aktivitas sehari-hari. Bangunan Bioklimatik adalah bangunan yang bentuk bangunanya disusun oleh desain penggunaan teknik hemat energi yang berhubungan dengan iklim setempat dan data meteorologi, hasilnya adalah bangunan yang berinteraksi dengan lingkungan, dalam penjelmaan dan operasinya serta penampilan berkualitas tinggi. Maka berdasarkan dari penjelasan tersebut bisa kita simpulkan Arsitektur Bioklimatik adalah suatu pendekatan yang mengarahkan arsitek untuk mendapatkan penyelesaian desain dengan memperhatikan hubungan antara bentuk arsitektur dengan lingkungannya dalam kaitan iklim daerah tersebut.
Pada bioklimatik, penampilan bentuk arsitektur sebagian besar dipengaruhi oleh lingkungan setempat.
a. Meminimalkan ketergantungan pada sumber energi yang tidak dapat diperbarui.
b. Penghematan energi dari segi bentuk bangunan, penempatan bangunan dan pemilihan material.
c. Mengikuti pengaruh dari budaya setempat.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mendesain dengan tema arsitektur Bioklimatik strategi pengendalian iklim.
- Memperhatikan keuntungan matahari
- Meminimalkan perlakuan aliran panas
- Meminimalkan pembesaran bukaan/bidang terhadap matahari
- Memperhatikan ventilasi - Memperhatikan penguapan pendinginan, sistem atap.



MENARA MENSINIAGA
Menara mesiniaga merupakan kantor pusat IBM di Subang Jaya dekat Kuala Lumpur. Bangunan ini merupakan bangunan high-tech yang memiliki tinggi bangunan 15 lantai. Bangunan tunggal dengan tower tinggi yang modern merupakan hasil penelitian arsitek, Kenneth Yeang. Tiga bagian struktur terdiri dari bagian dasar “hijau” yang dinaikan, sepuluh lantai ruang kantor yang dilingkari balkon taman, hiasan dinding luar sebagai pembayang, dan puncaknya di pasang atap matahari (sun roof) yang spektakuler.
Hasil gambarHasil gambar
















Strategi desain yeang menggunakan pendekatan Ekologi dan lingkungan mengurangi biaya perawatan jangka panjang dengan mengurangi pemakaian energi. Sangat penting bahwa merancang bangunan dengan pendekata iklim memberikan dimensi estetik bagi pekerjaannya yang tidak ditemukan pada jenis bangunan medium high rise dengan penutup kaca dan pengkondisian udara. Bangunan ini dirancang dengan tetap mempertahankan konsep ramah lingkungan dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. Untuk itu, menara ini menggunakan banyak kanopi dan kisi-kisi.
Hightechniaga tower setinggi 8 lantai dirancang dengan style modern dan bertemakan Bioklimatik. Pendekatan Arsitektur tropis ternyata mampu menjadi bangunan yang lebih murah dan efisien ketimbang bangunan pada umumnya. Terdiri 15 lantai, luas 12.345 m2 didukung dengan penggunaan material yang biasa dipakai untuk gedung tinggi, misalnya struktur baja dan komponen ringan pembatas ruang, tetapi dengan cerdik Yeang bereksperimen dalam cara penggunaannya melalui penempatan bahan tersebut sebagai penangkal sengatan panas dalam ukuran yang berbeda-beda dan bentuk melengkung susuai pergerakan matahari.
Menara mesiniaga juga lebih efisien karna infrastruktur (service core) yang biasanya di tengah ditarik ke tepi timur sehingga ruang kerja bisa lebih leluasa dan gang untuk sirkulasi lebih sedikit. Yeang mendesain gedung yang memamerkan citra high tech sekaligus memberikan suasana nyaman kepada karyawan. Agar nyaman, Yeang menempatkan inti bangunan (service core)- tangga, lift, toilet, mekanikal-elektrikal, plumbing disisi paling banyak menerima sengatan matahari yakni timur gedung.

Yang paling menarik adalah tampilnya dua “taman di awan” yang membelit bangunan bak spiral. Taman itu memberikan efek bayangan yang kontras dengan permukaan dinding dari aluminium dan baja. Struktur bangunan dari rangka beton bertulang yang dilubangi dua jenis penangkis matahari, dinding baja dan kaca sejalan dengan podium dan puncak gedung dari metal, mampu menghadirkan citra high tech. Yeang menyebut pendekatannya dengan “gedung jangkung bioklimatik” yang memberikan kontrol iklim yang peka terhadap hemat energi, termasuk didalamnya menggunakan unsur hijau, pengudaraan dan pencahayaan yang alami secara intensif. Konsistensi untuk meneliti Bioclimatic Architecture untuk merancang gedung tinggi di daerah beriklim tropis. Kepedulian Yeang dalam menggali gedung tinggi secara Bioklimatik bertujuan untuk mengurangi biaya bangunan dengan cara menekan konsumsi energi mengembangkan keuntungan bagi pengguna dengan memberikan nilai-nilai ekologis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar