Bioklimatik
berasal dari bahasa asing yaitu Bioclimatology. Menurut Kenneth Yeang “
Bioclimatology is the study of the relationship between climate and life,
particulary the effect of climate on the health of activity of living things”.
Bioklimatik adalah Ilmu yang mempelajari antara hubungan iklim dan kehidupan
terutama efek dari iklim pada kesehatan dan aktivitas sehari-hari. Bangunan
Bioklimatik adalah bangunan yang bentuk bangunanya disusun oleh desain
penggunaan teknik hemat energi yang berhubungan dengan iklim setempat dan data
meteorologi, hasilnya adalah bangunan yang berinteraksi dengan lingkungan,
dalam penjelmaan dan operasinya serta penampilan berkualitas tinggi. Maka
berdasarkan dari penjelasan tersebut bisa kita simpulkan Arsitektur Bioklimatik
adalah suatu pendekatan yang mengarahkan arsitek untuk mendapatkan penyelesaian
desain dengan memperhatikan hubungan antara bentuk arsitektur dengan
lingkungannya dalam kaitan iklim daerah tersebut.
Pada
bioklimatik, penampilan bentuk arsitektur sebagian besar dipengaruhi oleh
lingkungan setempat.
a. Meminimalkan ketergantungan pada sumber energi yang tidak
dapat diperbarui.
b. Penghematan energi dari segi bentuk bangunan, penempatan bangunan dan
pemilihan material.
c. Mengikuti pengaruh dari budaya setempat.
Hal-hal
yang harus diperhatikan dalam mendesain dengan tema arsitektur Bioklimatik
strategi pengendalian iklim.
- Memperhatikan keuntungan matahari
- Meminimalkan perlakuan aliran panas
- Meminimalkan pembesaran bukaan/bidang terhadap matahari
- Memperhatikan ventilasi - Memperhatikan penguapan
pendinginan, sistem atap.
MENARA MENSINIAGA
Menara
mesiniaga merupakan kantor pusat IBM di Subang Jaya dekat Kuala Lumpur.
Bangunan ini merupakan bangunan high-tech yang memiliki tinggi bangunan 15
lantai. Bangunan tunggal dengan tower tinggi yang modern merupakan hasil
penelitian arsitek, Kenneth Yeang. Tiga bagian struktur terdiri dari bagian
dasar “hijau” yang dinaikan, sepuluh lantai ruang kantor yang dilingkari balkon
taman, hiasan dinding luar sebagai pembayang, dan puncaknya di pasang atap
matahari (sun roof) yang spektakuler.


Strategi
desain yeang menggunakan pendekatan Ekologi dan lingkungan mengurangi biaya
perawatan jangka panjang dengan mengurangi pemakaian energi. Sangat penting
bahwa merancang bangunan dengan pendekata iklim memberikan dimensi estetik bagi
pekerjaannya yang tidak ditemukan pada jenis bangunan medium high rise dengan
penutup kaca dan pengkondisian udara. Bangunan ini dirancang dengan tetap
mempertahankan konsep ramah lingkungan dan dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan. Untuk itu, menara ini menggunakan banyak kanopi dan kisi-kisi.
Hightechniaga
tower setinggi 8 lantai dirancang dengan style modern dan bertemakan
Bioklimatik. Pendekatan Arsitektur tropis ternyata mampu menjadi bangunan yang lebih
murah dan efisien ketimbang bangunan pada umumnya. Terdiri 15 lantai, luas
12.345 m2 didukung dengan penggunaan material yang biasa dipakai untuk gedung
tinggi, misalnya struktur baja dan komponen ringan pembatas ruang, tetapi
dengan cerdik Yeang bereksperimen dalam cara penggunaannya melalui penempatan
bahan tersebut sebagai penangkal sengatan panas dalam ukuran yang berbeda-beda
dan bentuk melengkung susuai pergerakan matahari.
Menara
mesiniaga juga lebih efisien karna infrastruktur (service core) yang biasanya
di tengah ditarik ke tepi timur sehingga ruang kerja bisa lebih leluasa dan
gang untuk sirkulasi lebih sedikit. Yeang mendesain gedung yang memamerkan
citra high tech sekaligus memberikan suasana nyaman kepada karyawan. Agar
nyaman, Yeang menempatkan inti bangunan (service core)- tangga, lift, toilet,
mekanikal-elektrikal, plumbing disisi paling banyak menerima sengatan matahari
yakni timur gedung.
Yang
paling menarik adalah tampilnya dua “taman di awan” yang membelit bangunan bak
spiral. Taman itu memberikan efek bayangan yang kontras dengan permukaan
dinding dari aluminium dan baja. Struktur bangunan dari rangka beton bertulang
yang dilubangi dua jenis penangkis matahari, dinding baja dan kaca sejalan
dengan podium dan puncak gedung dari metal, mampu menghadirkan citra high tech.
Yeang menyebut pendekatannya dengan “gedung jangkung bioklimatik” yang
memberikan kontrol iklim yang peka terhadap hemat energi, termasuk didalamnya
menggunakan unsur hijau, pengudaraan dan pencahayaan yang alami secara
intensif. Konsistensi untuk meneliti Bioclimatic Architecture untuk merancang
gedung tinggi di daerah beriklim tropis. Kepedulian Yeang dalam menggali gedung
tinggi secara Bioklimatik bertujuan untuk mengurangi biaya bangunan dengan cara
menekan konsumsi energi mengembangkan keuntungan bagi pengguna dengan
memberikan nilai-nilai ekologis.