Kamis, 01 November 2018

KRITIK DESKRIPTIF ARSITEKTUR

Kritik Desktiptif 

  • Kritik deskriptif adalah kritik yang menjelaskan sebuah kritik seolah kita adalah seorang jurnalis arsitektur atau sejarahwan dan menilai bangunan secara apa adanya berdasarkan pengalaman. Pada kritik deskriptif, kita menjelaskan bagaimana perasaan kita terhadap sebuah bangunan dengan merasakan bangunan tersebut dan kemudian mencatatnya. 
  • Pada kritik deskriptif kita juga bisa mencatat pengalaman seseorang atau orang lain mengenai sebuah bangunan atau kota. Jadi secara tidak langsung, mengetahui pendapat/kritik yang berasal dari orang lain yang merasakan/melihat bangunan tersebut. Kritik deskriptif memiliki tujuan yaitu untuk menilai sebuah  bangunan dengan mengetahui proses bangunan tersebut dan dilihat dari unsur bentuk bangunan.

Kritik Deskriptif terdiri dari:

  1. Depictive Criticism (Gambaran Bangunan), adalah kritik tidak dapat disebut kritik sepenuhnya karena tidak menggunakan pertanyaan baik atau buruk. Kritik ini focus pada bagian bentuk, material, serta teksture. Depictive kritik pada sebuah bangunan jarang digunakan karena tidak menciptakan sesuatu yang controversial, dan dikarenakan cara membawakan verbal mengenai fenomena fisik jarang provocative atau seductive untuk menahan keinginan pembaca untuk tetap memperhatikan. Fotografi paling sering digunakan ketika ketelitian dalam penggambaran bahan bangunan diinginkan.
  2. Biographical Criticism (Riwayat Hidup), adalah kritik yang hanya mencurahkan perhatiannya pada sang artis (penciptanya), khususnya aktifitas yang telah dilakukannya. Memahami idengan logis perkembangan sang artis sangat diperlukan untuk memisahkan perhatian kita terhadap intensitasnya pada karya-karyanya secara fisik.
  3. Contextual Criticism (Peristiwa), adalah kritik yang memberikan lebih ketelitian untuk lebih mengerti suatu bangunan, diperlukan beragam informasi deskriptif, informasi seperti aspek-aspek tentang sosial, political, dan ekonomi dalam konteks bangunan yang telah didesain. Kebanyakan kritikus tidak mengetahui rahasia informasi mengenai faktor tang mempengaruhi proses desain kecuali mereka pribadi terlibat. Dalam kasus lain, ketika kritikus memiliki beberapa akses ke informasi, mereka tidak mampu untuk menerbitkannya karena takut tindakan hukum terdapat mereka. Tetapi informasi yang tidak konvensional tentang konteks suatu desain bangunan terkadang tersedia.

Berikut adalah contoh Kritik Arsitektur dengan menggunakan Kritik Kontekstual (Contextual Criticism)

Gambar 1. Beijing Capital International Airport (BCIA)

Lokasi                                : Chaoyang District, Beijing, China
Fungsi                                 : Bandara internasional
Penetapan                           : 2003
Mulai pembangunan            : 2004
Selesai pembangunan          : 2008
Luas                                   : 1.300.000 m2
Klien                                  : Beijing Capital International Airport Company Ltd.
Struktural Engineer             : Arup
Quantity Surveyor               : Davis Langdon & Seah
M+E Engineer                    : Arup

  • Beijing Capital International Airport dirancang untuk membangkitkan semangat, menyambut Olimpiade Beijing dan juga merupakan simbol Cina. Bandara dengan atap aerodinamis dan bentuknya naga seperti merayakan sensasi dan puisi penerbangan dan membangkitkan warna tradisional dan simbol Cina. Teknik daylighting sebagai  konsep sains lingkungan dan sains bangunan menjadi ciri khas sang arsitek pada bangunan Beijing Capital International Airport [Foster N. 2013. Beijing Capital International Airport. http://www.fosterandpartners.com/projects/beijing-airport/
  • Prefabrikasi elemen struktur dan bangunan modular memberikan fleksibilitas untuk pertumbuhan dan operasi masa depan, serta meminimalkan polusi konstruksi di tempat. Desain pasif optimasi - Skylight di atap memberikan cahaya alami ke lantai atas, dan ini juga berorientasi untuk memaksimalkan keuntungan awal matahari pagi, menyediakan pemanas surya pasif untuk ruang. Kombinasi fitur lingkungan pasif dan aktif mengurangi biaya operasional bangunan. Penggunaan bahan yang tersedia secara lokal dan keterampilan lokal. Energi sistem lingkungan yang efisien. Sensor CO2 sesuai pasokan udara segar akurat ke tingkat hunian. VAV tanaman Penyejuk memungkinkan penggunaan pendingin bebas yang signifikan, serta meminimalkan fan energi. Sistem distribusi langsung dan terorganisir dengan baik membatasi pompa dan energi fan [Foster N. 2008. Hal. 1]. 


Gambar 2. Beijing Capital International Airport (BCIA) 



Gambar 3. Bentuk memanjang bandara dan Skylight di atap yang terlihat seperti sisik naga China.



Gambar 4. Detail atap bandara BCIA 


Sumber:
http://www.china.org.cn/travel/beijingguide/2008-05/29/content_15545808.htm
http://www.fosterandpartners.com/projects/beijing-airport/
https://en.wikipedia.org/wiki/Beijing_Capital_International_Airport 
https://www.fosterandpartners.com/projects/beijing-capital-international-airport/